PENGANTAR
Materi sebelumnya kita sudah membahas bagaimana mengontrol led menggunakan Arduino. kita dapat membuat led hidup/mati, berkedip dan lain sebagainya. Dalam projek tersebut kita mengambil arus dari arduino itu sendiri. Hal ini memungkinkan terjadi karena arus yang dibutuhkan untuk led tidak terlalu besar. yaitu sekita 1,5v saja. Lalu bagaimana jika kita ingin mengontrol lampu 5 w atau lebih. dimana arus lebih besar. tentu kita tidak bisa secara langsung menghubungkan arduino ke listrik . pastinya perangkat akan meledak.
Terdapat Komponen elektronik menyediakan pembatas antara arduino dengan arus listrik. komponen ini disebut sebagai relay. dimana relay akan membatasi arus yang masuk ke arduino. Relay adalah komponen elektromekanis (atau elektronik) yang berfungsi sebagai saklar listrik yang dikendalikan dengan arus/tegangan kecil. Di dalam relay terdapat kumparan elektromagnet yang, saat diberi arus, akan menarik tuas (kontak) sehingga menghubungkan atau memutuskan arus listrik pada rangkaian lain.
Dengan kata lain, relay memungkinkan rangkaian bertegangan rendah (misalnya Arduino 5V) untuk mengendalikan beban bertegangan tinggi (misalnya lampu 220V AC, motor, dll). jadi dengan menggunakan relay maka perangkat arduino akan aman dari kelebihan tegangan listrik.
Fungsi Relay
Ada beberapa fungsi relay dapat di tulis di materi ini:
- Sebagai saklar otomatis → Relay menghubungkan serta memutus aliran listrik tanpa ditekan manual.
- Sebagai pengendali beban besar → Arduino atau mikrokontroler hanya mengeluarkan arus kecil sekitar 5v, oleh sebab itu relay yang melanjutkan ke beban besar.
- Sebagai isolasi listrik → memisahkan rangkaian kontrol (misalnya Arduino 5V) dengan rangkaian daya (220V AC).
- Sebagai pengaman → Relay digunakan untuk memutuskan rangkaian jika ada kondisi darurat.
Terdpat banyak jenis relay, mulai dari 1 chanel hingga 4 bahkan 8 chanel. Namun pada dasarnya Relay punya 5 pin utama:
- VCC → tegangan positif (biasanya 5V atau 12V) untuk mengaktifkan coil (kumparan).
- GND → ground (0V), pasangan dari VCC.
- IN (Signal) → pin kendali dari mikrokontroler (Arduino, ESP32, dsb). Pin ini mengaktifkan coil.
👉 Ketiga pin di atas digunakan untuk menggerakkan relay.
- COM (Common) → terminal pusat (titik tengah), selalu terhubung ke NC atau NO, tergantung kondisi relay.
- NO (Normally Open) → posisi “terbuka” saat relay OFF. Akan menyambung ke COM ketika relay aktif (ON).
- NC (Normally Closed) → posisi “tertutup” saat relay OFF. Akan terputus dari COM ketika relay aktif (ON).
- papan arduino
- Relay 1 chanel
- Bola lampu
- kabel jumper
- kabel listrik
- stopkontak.
- Hubungankan VCC Relay ke pin 5v arduino.
- Hubungkan GND Relay ke GND Arduino
- Hubungkan IN Relay ke Pin Digital (pin 7) arduino
- Hubungkan kaki positif lampu ke stop kontak
- hubungkan kaki lampu satu lagi ke NO Relay
- Hubungakan kaki Stop kontak ke NO Relay
const int relayPin = 7; // IN pin pada relayvoid setup() {
pinMode(relayPin, OUTPUT);
}
void loop() {
digitalWrite(relayPin, LOW);
delay(2000);
digitalWrite(relayPin, HIGH);
delay(2000);
}
Jalankan program anda
Bagaimana, apakah lampu anda bisa menyala tampa membuat papan arduino meledak. Jadi dapat dipahami Relay berfungsi sebagai stop kontak agar arduino tidak kelebihan beban ketika di hubungkan ke sumber listrik. Anda dapat mengembangkan projek ini dengan menambahkan switch/button agar terlihat lebih menarik lagi.